ASAL MULA CABE DAN CABE TERPEDAS DIDUNIA

Asal mula cabe dan cabe apakah yang terpedas didunia. 

Cabe adalah salah satu tanaman paling penting di Indonesia, apalagi bagi warung atau restoran padang 😁😊😍 hahahaha, tidak hanya mereka, tapi banyak sekali orang yang jadi engga nafsu makan kalo engga ada si cabe ini, apalagi buat temen gorengan bakwan sayur atau dijadiin sambel untuk temen main course si nasi hehehehe. wiiih nikmaaad...

Karena rata-rata, orang Asia yang doyan cabe, banyak yang berfikir bahwa cabe adalah tanaman asli dari Asia, ternyata anggapan tersebut sangatlah melenceng. Karena asal mula cabe adalah dari Meksiko. Menurut sejarah, masyarakat yang pertama kali membudidayakan cabe adalah suku Aztek (Meksiko di Amerika Utara), Suku Inca (Amerika Selatan) dan Suku Maya (Amerika Tengah), sekitar 2.500SM mereka telah menggunakan cabe sebagai bumbu masakan mereka.

Orang yang pertama kali dan berjasa dalam penyebaran cabe (Alhamdulillah ya, kita jadi bisa merasakan nikmadnya cabe 😋) adalah  Cristhoper Colombus, berlayar ke bahama, karibia dan akhirnya dikenalkan ke negaranya dan berkembang ke negara-negara lainnya.

Bagaimana dengan Indonesia, Siapakah yang pertama kali membawa cabe ke Indonesia, dialah pelaut asal portugis Ferdinand Magelhaens yang melakukan pelayaran atas prakarsa  Spanyol dan mendarat di Maluku.

Di Indonesia cabe yang terkenal dan banyak digunakan adalah, cabe rawit, cabe kriting dan cabe besar. Pastinya ibu-ibu yang belanja selalu tidak ketinggalan membeli cabe. Penyuka cabe bisa memakan cabe rawit mentah-mentah sebagai pelengkap makanan, dan cabe juga bisa menjadi daya tarik penjualan, yang mana sempat ngetrend dengan tingkat kepedasan yang diukur dengan level dari indomie rebus sampe ramen, dari cips krupuk setan sampe tahu hot jeletot, dll. aduh jadi laper... 😂 pokoknya cabe adalah salah satu bagian terpenting deh dari journey kuliner kita. Namun ternyata cabe Indonesia bukanlah cabe yang terpedas. Nah, di bawah ini adalah jenis-jenis cabe terpedas di dunia dimulai dari no. 10.

10.  RED SAVINA HABANERO, 500.000 SHU









Dalam beberapa tahun kemarin Red Savina Habanero adalah raja dari segala cabe, telah turun tahta karena munculnya cabe-cabe pedas lainnya.

9 . 7 Pot Red, 1.000.000 SHU

Nama ini didapat karena cabe jenis ini berkemampuan membuat pedas 7 pot rebusan masakan dari satu cabe saja.

8 . 7 Pot Barrackpore, 1.000.000 SHU

7 Pot Barrackmore pada masanya, adalah cabe yang terpedas dari jenis 7 Pot, berasal dari Chaguanas di Trinidad dan Tobago.

7 . Ghost Pepper/Bhut Jolokia, 1.041.427 SHU

Ghost Papper adalah cabe yang paling terkenal atas kepedasannya, padahal dia bukan yang nomer satu, sangat terkenal karena sempat ngetrend di youtube sebagai salah satu challenge.

6 . Naga Viper, 1.349.000 SHU

Cabe jenis ini masuk jenis cabe langka yang di budidayakan di Inggris.

5 . Trinidad Scorpion, 1.463.700 SHU



Cabe jenis ini pernah memegang Guinnes World Record 2011), berasal dari Australia.

4 . 7 Pot Primo, 1.469.000 SHU

3 . 7 Pot Doughlah, 1.853.936 SHU


2 . Trinidad Morungga Scorpion, 2.009.231 SHU
 
 1. Carolina Reaper, 2.200.000 SHU

Carolina Reaper telah diresmikan Guinnes World Record sebagai cabe terpedas didunia,

Nah Gimana dengan cabe rawit Indonesia, berapa SHU kah cabe kita yang terenak ini (lol teteeuup)



Ternyata cabe rawit kita  mempunyai kadar 100.000-255.000 SHU, nama kerennya Birds Eye, oh iya, SHU adalah skala skoville, sebagai alat ukur pedasnya cabe, cabe mengandung capsaicin, suatu bahan kimia yang merangsang ujung syaraf penerima pedas dilidah, dan jumlah satuan pedas skoville (SHU) ini menunjukan jumlah capsaicin yang ada.

Ini salah satu cabe yang saya dapetin di Oz, kalo mau bikin sambel satu cabe ini saya campur dengan 2 buah paprika merah hahahah, kalo cabe ini semua ga kuat kepedesan banget, tambah tomat deh sama bawang, bikinnya sekalian banyak bisa taro di kulkas.

Tapi ga tau tuh jenisnya apa hihihi.... okay cabe lover, pokoknya paling enak cabe rawit deh... kalo mau coba cabe-cabe diatas si cobain aja. thanks for visiting yaaah...

Categories: Info